Seorng putra mahkota berumur 13 th di nobatkan mjd Raja setelah ayahnya tewas di medan perang. Raja muda itu bermaksud berkeliling negeri tuk melihat dr dekat kondisi negara dan rakyat yg di kuasainya. Belum jauh brjalan kaki kaki dr istina,raja pulang sambil marah - marah . Ternyata telapak kakinya berdarah - darah karena jalanan di luar istana berkerikil dan kasar.
"Wahai pengawalku, sekarag juga kalian kuliti seluruh kerbau yg ada di negri ini dan lapisi semua jln di ngri ini dengn kulitnya "Titah sang raja muda.
Para pengawal terdiam penuh heran, lalu tertawa mendengar perintah raja muda itu. " Ampun, yg mulia , hamba bukan bermaksud lancang.Menurut kami itu gagasan gila. Saran hamba, cukup kita potong dua alas kecil kulit kerbau untuk melindungi kaki yg mulia, kata pengawal tertua memberanikan diri. Raja bodoh itu malu dan mengikuti saran itu. Sejak itu lahirlah gagasan tentang sepatu.
Seiring waktu berlalu,negri raja bodoh tertimpa bencana dan menjadi kerajaan miskin. Kini raja bodoh tdk punya lagi kerbau,untuk dikuliti. Tidak seorangpun rakyat yg punya kerbau untuk dipersembahkan kpd raja . Raja bodoh itu tdk pernah lagi keluar istana. Setiap hari pekerjaannya hanya marah - marah dan menngis.
Suatu kali pengawal tertua memberanikan diri membonceng raja bodoh keluar istana dengan seekor kuda gagah. Sepanjang jalan raja menangisi kemiskinannya karena tdk memiliki seekor kerbaupun untuk membuat alas kaki. Raja bodoh terus mengeluh kpd pengawalnya bahwa ini adlh penderitaan sprti di neraka dlm hidupnya.
Sampailah penasehat dan raja bodoh di depn rumah seorang tentara tua , mantan tentara sebelumnya . Tetara tua itu kehilangan kedua kakinya saat berusaha melindungi ayah raja bodoh. Namun , tentara ini ceria sekali dan antusias menyapa raja bodoh. Sejakmelihat orang tak berkaki begitu bahagia hidupnya.Raja bodoh tu tak pernah lagi bersedih kaena kemiskinannya yg tak mampu membuat alas kaki.
Raja bodoh menjadi bijak setelah belajar dua hal. Pertama, bukn seluruh negri yg harus diubah beralasan kulit kerbau, tetapi cukup kakinya sendiri. Kedua, kebahagiaan bukan ditentukan dari perubahan yg menghampirinya , tetapi bagaimana mengubah cara padang tehadap setiap keadaan baru.
Tetap BERSYUKUR & BERSUKA CITA
